OPERASI, PEMASARAN
9. OPERASI BERBASIS PRODUKTIVITAS
Manajemen operasi / produksi secara
konseptual membicarakan hal-hal yang terkait dengan produk, sarana dan
prasarana, proses, program dan manusia. Oleh karena itu perilaku fungsi
transformasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam mengelola operasi /
produksi.
Keberhasilan dan kesinambungan
operasi akan mencakup hal-hal yang terkait dengan kualitas, keterandalan,
penyerahan, biaya dan arus kas organisasi, sehingga diperlukan keserasian dalam
merumuskan kebijakan operasi dengan kebijakan organisasi secara menyeluruh
dengan mempertimbangkan fungsi transformasi secara jelas.
Dalam kerangka merumuskan fungsi
transformasi kedalam manajemen operasi / produksi dapat kita lihat dari : 1)
Pabrik, menunjukkan peluang dimana dengan bantuan komputer kita dapat
merumuskan hal-hal yang terkait dengan daya guna secara berarti ; 2) Proses menunjukkan
kekuatan dimana setiap proses dapat dirumuskan yang terkait dengan tujuannya ;
3) Program, menunjukkan kelemahan di-mana bahwa setiap metode pengawasan dan
pengendalian tidak be-gitu mudah dikomputerisasikan ; 4) Manusia, menunjukkan
hambat-an dimana dapat menimbulkan penolakan untuk setiap perubahan bila harus
dilakukan. Jadi segala sesuatu dapat kita susun kedalam daftar yang kita sebut
dengan mengaudit fungsi MPO (manajemen produksi / operasi).
Bertitik tolak pemikiran diatas,
maka operasi berbasiskan produkti-vitas dengan pendekatan sistem dapat
digambarkan dan dijelaskan :
PRODUKTIVITAS, adalah sistem
penerapan produktivitas yang merumuskan hal-hal yang terkait dengan suatu
kebijakan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen baik yang terwujud maupun
tidak dari pemanfaatan sistem teknologi kedalam operasi / produksi berdasarkan
alokasi sumber daya sesuai dengan kebutuhan untuk peningkatan produktivitas.
TEKNOLOGI, adalah sistem penerapan
strategi teknologi yang merumuskan hal-hal terkait dengan pemanfaatan dari
pengetahuan- pengetahuan yang teratur untuk tugas-tugas yang praktis. Sejalan
dengan itu, maka menimbulkan konskwensi yang kita kenal dengan : 1) Jangka
waktu antara awal dan akhir pelaksanaan tugas ; 2) Peningkatan kebutuhan investasi
untuk produksi dan proses ; 3) Tingkat kerumitanteknologi yang diterapkan ; 4)
Penetrapan teknologi menuntut tersedianya tenaga spesialis ; 5) Mengorganisir
tenaga spesialistis kedalam organisasi ; 6) Diperlukan adanya perencanaan untuk
melaksanakan sejalan dengan pilihan teknologi.
OPERASI, adalah sistem penerapan
strategi operasi yang merumus-kan yang terkait dengan 1) Perfekstif yang
mengarahkan hal-hal perencanaan, pengawasan dan pengendalian, anggaran, sistem
pengkodean ; 2) Produk yang mengarahkan hal-hal kualitas, keterandalan,
perancangan produk, pengendalian nilai dan variasi ; 3) Pabrik, adalah sistem
yang mengarahkan hal-hal lokasi dan desain pabrik, tataletak pabrik, pemilihan
peralatan, pemeliharaan pabrik ; 4) Proses adalah sistem penerapan yang
mengarahkan hal-hal tugas, kelompok, arus (dalam jenis produksi), teknologi
kelompok, telaah metode, pengukuran kerja, pengawasan dan pengen-dalian mutu ;
PROGRAM yang mengarahkan hal-hal peramalan, penjadwalan, perintah kerja,
pengelolaan bahan, pengadaan bahan.
SUMBER DAYA MANUSIA, adalah sistem
penerapan strategi sumber daya manusia yang merumuskan hal-hal yang terkait
dengan manajemen sistem informasi yang dapat menuntun ke arah kemampuan
memenangkan persaingan dan memaksimumkan peluang-peluang yang terbuka melalui
peningkatan kompetensi.
HUBUNGAN OPERASI DENGAN LINGKUNGAN :
Pendekatan sistem dalam penerapan
manajemen oprasi terletak dari pada pemahaman yang mendalam atas makna
transformasi dari input menjadi autput, oleh karena itu hubungan dengan lingkungan
menjadi penting untuk dikelola untuk
menangkap perubahan-perubahan yang dikehendaki sehingga bila diperlukan
diadakan perbaikan atas sistem yang sedang berjalan.
Mengelola sistem transformasi
termasuk didalam yang terkait dalam memonitor terus menerus dari sistem dan
lingkungan. Perubahan lingkungan dapat menyebabkan manajemen mengubah input,
output, sistem kontrol atau sistem transformasinya sendiri. Sebagai contoh,
adanya perubahan kondisi ekonomi, menyebabkan manajer operasi memperbaiki proyeksi
permintaan yang berdampak bertambah orang dan kapasitas yang diperluas.
Dengan demikian operasi sistem
transformasi dapat terjadi perubahan sejalan dengan tuntutan perubahan
lingkungan atas pemasok, masyarakat, lingkungan eksternal, pelanggan, pesaing,
pemerintah yang mendorong untuk melakukan penyesuaian kedalam sumber daya
manusia, kerekayasaan, pemasaran, manajemen informasi sistem, keuangan ,
akuntansi.
Sejalan dengan pemikiran tersebut
diatas, maka hubungannya dalam keputusan-keputusan operasi pada dasarnya
terdapat lima kunci utama yang terkait dengan tanggung jawab operasi adalah
kualitas, proses, kapasitas, persediaan dan angkatan kerja.
Jadi dengan pemahaman atas fungsi
operasi, strategi operasi dan disain produk, maka keputusan operasi yang terkait
didalamnya untuk Kualitas adalah 1) mengelola kualitas, 2) kontrol dan
perbaikan kualitas ; Disain Proses adalah 3) seleksi proses, 4) Disain operasi
pelayanan, 5) pemilihan teknologi, 6) analisis alur proses, 7) tata letak
fasilitas ; Perencanaan dan penjadwalan kapasitas adalah proyeksi, 9) keputusan
fasilitas, 10) perencanaan bersama, 11) penjadwalan operasi, 12) Perencanaan
proyek ; Manajemen persediaan adalah 13) permintaan yang bebas, 14) perencanaan
kebutuhan material, 15) pabrikasi tepat waktu ; Manajemen angkatan kerja adalah
16) mengelola angkatan kerja, 17) disain pekerjaan, 18) perbaikan dan
pengukuran performansi.
PERNYATAAN EFEKTIF DALAM OPERASI :
DARI SISI ADMINISTRASI
” Memperlihatkan satu tingkat
kompeten yang tinggi.
” Secara konstan memeriksa keefektifan administrasi dan mencari prosedur-prosedur yang lebih baik.
” Mendorong efesiensi dan kefektifan administrasi.
” Meraih hasil administrasi yang tinggi.
” Menghindan pembebanan manajemen dengan perincian adm.
” Secara efektif memakai laporan pengecualian untuk terus memberitahukan manajemen.
” Secara jelas membentuk peraturan2 dan kebiasaan.
” Menghitung dan menetapkan prosedur2 untuk mengimplemtasikan dan menjalankan kebijakan tertulis.
” Mengembangkan kebijakan2 dan prosedur untuk perbaikan departemen.
” Meningkatkan sistem dukungan administrasi.
” Menyediakan dukungan playanan2 penting.
” Mengembangkan strategi2 administrasi yang sukses.
” Unggul dalam mensederhanakan sistem2 dan mereduksi tugas kantor.
” Unggul di dalam menghapus tugas kantor yang tidak penting.
” Secara efektif mengawasi tugas kantor.
” Mengelola tugas kantor secara efesien dan efektif.
” Meningkatkan efisiensi2 administrasi melalui penggunaan formuliryang efektif.
” Membentuk sistem2 efektif untuk penyimpanan dukumen resmi.
” Menyimpan dukumen2 resmi yang singkat dengan duplikat yang sedikit.
” Menangani beban informasi dengan efektif.
” Membentuk sistem2 yang efektif untuk pencarian keterangan.
” Memahami dan menerapkan metoda2 dasar statistik.
” Memakai secara efektif aplikasi statistik.
” Memakai teknik2 pengawasan statistik yang sehat.
” Mengawasai dengan tepat pengedaran informasi yang cocok.
” Menghormati informasi rahasia.
” Memelihara kerahasian yang menyeluruh.
” Sebar luaskan teknologi2 baru di dalam otomisasi kantor.
” Memanfaatkan teknologi yang meningkat untuk dukungan adm.
” Menggunakan perlengkapan kantor secara efektif.
” Secara konstan memeriksa keefektifan administrasi dan mencari prosedur-prosedur yang lebih baik.
” Mendorong efesiensi dan kefektifan administrasi.
” Meraih hasil administrasi yang tinggi.
” Menghindan pembebanan manajemen dengan perincian adm.
” Secara efektif memakai laporan pengecualian untuk terus memberitahukan manajemen.
” Secara jelas membentuk peraturan2 dan kebiasaan.
” Menghitung dan menetapkan prosedur2 untuk mengimplemtasikan dan menjalankan kebijakan tertulis.
” Mengembangkan kebijakan2 dan prosedur untuk perbaikan departemen.
” Meningkatkan sistem dukungan administrasi.
” Menyediakan dukungan playanan2 penting.
” Mengembangkan strategi2 administrasi yang sukses.
” Unggul dalam mensederhanakan sistem2 dan mereduksi tugas kantor.
” Unggul di dalam menghapus tugas kantor yang tidak penting.
” Secara efektif mengawasi tugas kantor.
” Mengelola tugas kantor secara efesien dan efektif.
” Meningkatkan efisiensi2 administrasi melalui penggunaan formuliryang efektif.
” Membentuk sistem2 efektif untuk penyimpanan dukumen resmi.
” Menyimpan dukumen2 resmi yang singkat dengan duplikat yang sedikit.
” Menangani beban informasi dengan efektif.
” Membentuk sistem2 yang efektif untuk pencarian keterangan.
” Memahami dan menerapkan metoda2 dasar statistik.
” Memakai secara efektif aplikasi statistik.
” Memakai teknik2 pengawasan statistik yang sehat.
” Mengawasai dengan tepat pengedaran informasi yang cocok.
” Menghormati informasi rahasia.
” Memelihara kerahasian yang menyeluruh.
” Sebar luaskan teknologi2 baru di dalam otomisasi kantor.
” Memanfaatkan teknologi yang meningkat untuk dukungan adm.
” Menggunakan perlengkapan kantor secara efektif.
DARI SISI KUALITAS PERFORMANSI UMUM
” Membuktikan prestasi yang gemilang
secara konsisten.
” Membangkitkan sukses yang lebih besar di dalam situasi yang sangat rumit.
” Melampaui secara konsisten harapan2 prestasi.
” Secara teratur performansi melampaui kebutuhan2 pekerjaan.
” Menyediakan satu sisi kompetitip.
” Unggul di dalam mengatasi kebingungan.
” Merubah situasi resiko menjadi peluang2.
” Merubah gerak hati yang kompetitip ke dalam jalur2 yang paling konstruktip.
” Memperagakan rasa rajin, ketelitian dan ketekunan didalam melaksanakan tugas.
” Memiliki semua ciri khas yang ada kaitan dengan yang istimewa.
” Unggul didalam penelitian yang hambar.
” Mengakui dan menerima kewajiban dan aktiva personal.
” Memperagakan kemampuan2 persepsi diri yang cermat.
” Membangkitkan semangat.
” Sangat banyak akal.
” Mengenal peluang2.
” Membuktikan kebiasaan2 bekerja yang luar biasa.
” Memperagakan nilai kerja yang kuat.
” Bekerja dengan rajin.
” Memperagakan potnsi energi yang tinggi.
” Memperagakan ketegasan bekerja keras.
” Memperagakan keuletan yang kuat.
” Memepragakan atensi yang gigih tentang pekerjaan.
” Sangat tepat dan efisien.
” Memperagakan usaha terkonsentrasi.
” Memperagakan kehalusan budi, karekter dan obyektivitas.
” Memperagakan keyakinan dan kepercayaan.
” Membuktikan rasa kepercayaan.
” Menghadapi konflik dengan keyakinan.
” Brsaing dengan kepercayaan.
” Sangat percaya diri.
” Memancarkan percaya diri.
” Membuktikan konsep2 diri yang positip.
” Unggul di dalam disiplin diri.
” Mendukung penuh pada bakat.
” Mendukung kekuatan2 dasar.
” Menerapkan keterampilan secara efektif.
” Memekihara tingkat keterlibatan yang tinggi.
” Mengembangkan pendekatan2 yang berorientasikan sukses.
” Memperagakan pendekatan2 positip.
” Merubah yang negatip menjadi positip.
” Memperagakan perilaku positip ke arah pekerjaan dll.
” Memperagakan animo dan kesenangan pada kerja.
” Memelihara satu pandangan optimis di saat dihadapkan dengan kesulitan2.
” Unggul di dalam menangani situasi keras.
” Mengembangkan harapan2 positip.
” Mengembangkan harapan2 realistis.
” Menerapkan standar2 tinggi performansi pribadi.
” Menerima dan melaksanakan tugas dengan sikap kerjasama.
” Membagi bersama ide dan teknik.
” Menjadi penyebab penting terhadap keberhasilan departemen.
” Unggul sebagai seorang pemain tim.
” Memproyeksikan onyektivitas.
” Menghindari konflik2 pribadi dari pengurangan produktivitas.
” Tanggap cepat terhadap umpanbalik.
” Membangkitkan sukses yang lebih besar di dalam situasi yang sangat rumit.
” Melampaui secara konsisten harapan2 prestasi.
” Secara teratur performansi melampaui kebutuhan2 pekerjaan.
” Menyediakan satu sisi kompetitip.
” Unggul di dalam mengatasi kebingungan.
” Merubah situasi resiko menjadi peluang2.
” Merubah gerak hati yang kompetitip ke dalam jalur2 yang paling konstruktip.
” Memperagakan rasa rajin, ketelitian dan ketekunan didalam melaksanakan tugas.
” Memiliki semua ciri khas yang ada kaitan dengan yang istimewa.
” Unggul didalam penelitian yang hambar.
” Mengakui dan menerima kewajiban dan aktiva personal.
” Memperagakan kemampuan2 persepsi diri yang cermat.
” Membangkitkan semangat.
” Sangat banyak akal.
” Mengenal peluang2.
” Membuktikan kebiasaan2 bekerja yang luar biasa.
” Memperagakan nilai kerja yang kuat.
” Bekerja dengan rajin.
” Memperagakan potnsi energi yang tinggi.
” Memperagakan ketegasan bekerja keras.
” Memperagakan keuletan yang kuat.
” Memepragakan atensi yang gigih tentang pekerjaan.
” Sangat tepat dan efisien.
” Memperagakan usaha terkonsentrasi.
” Memperagakan kehalusan budi, karekter dan obyektivitas.
” Memperagakan keyakinan dan kepercayaan.
” Membuktikan rasa kepercayaan.
” Menghadapi konflik dengan keyakinan.
” Brsaing dengan kepercayaan.
” Sangat percaya diri.
” Memancarkan percaya diri.
” Membuktikan konsep2 diri yang positip.
” Unggul di dalam disiplin diri.
” Mendukung penuh pada bakat.
” Mendukung kekuatan2 dasar.
” Menerapkan keterampilan secara efektif.
” Memekihara tingkat keterlibatan yang tinggi.
” Mengembangkan pendekatan2 yang berorientasikan sukses.
” Memperagakan pendekatan2 positip.
” Merubah yang negatip menjadi positip.
” Memperagakan perilaku positip ke arah pekerjaan dll.
” Memperagakan animo dan kesenangan pada kerja.
” Memelihara satu pandangan optimis di saat dihadapkan dengan kesulitan2.
” Unggul di dalam menangani situasi keras.
” Mengembangkan harapan2 positip.
” Mengembangkan harapan2 realistis.
” Menerapkan standar2 tinggi performansi pribadi.
” Menerima dan melaksanakan tugas dengan sikap kerjasama.
” Membagi bersama ide dan teknik.
” Menjadi penyebab penting terhadap keberhasilan departemen.
” Unggul sebagai seorang pemain tim.
” Memproyeksikan onyektivitas.
” Menghindari konflik2 pribadi dari pengurangan produktivitas.
” Tanggap cepat terhadap umpanbalik.
10. PEMASARAN BERBASIS KEPUASAN
PEMBELI
Merebut peluang-peluang masa depan
merupakan tantangan karena disitu terletak organisasi untuk menyimak adanya
permintaan yang berbeda-beda akan kegunaan bentuk, waktu, tempat, dan pemilikan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Sejalan dengan pemikiran itu, maka
pemasaran yang berorientasikan kepada kepuasan pembeli untuk mengatasi hal-hal
yang terkait dengan keterpisahan karena ruang, keterpisahan karna waktu,
keterpisahan informasi, dalam hal nilai, keterpisahan dalam pemilikan,
perbedaan dalam jumlah, perbedaan dalam keragaman.
Keterpisahan karena ruang,
ditunjukkan dengan adanya produsen dan konsumen terpisah secara geografis. Para
produsen cenderung berada pada lokasi yang terpusat sedangkan konsumen berada
dilokasi yang berbeda-beda.
Keterpisahan karena waktu,
ditunjukkan dengan para konsumen dimana mereka tidak mau mengkonsumsi pada
waktu dihasilkan dan mungkin dibutuhkan waktu untuk mengangkut apa yang
dibutuhkan dari produsen ke konsumen.
Keterpisahan informasi, ditunjukkan
dengan para produsen tidak mengetahui siapa memerlukan apa, dimana, kapan, dan
dengan harga berapa. Begitu pula sebaliknya dimana konsumen tidak mengetahui
apa yang tersedia dari siapa, dimana, kapan dan dengan harga berapa.
Dalam hal nilai, ditunjukkan dimana
para produsen menilai barang dan jasa dengan biaya dan harga yang bersaing,
sedangkan konsumen menilai dengan kegunaan ekonomi dan kemampuan untuk
membayar.
Keterpisahan dalam pemilikan,
ditunjukkan para produsen memiliki barang dan jasa yang mereka tidak ingin
konsumsi sendiri, sedangkan konsumen ingin menilai barang dan jasa yang tidak
mereka miliki sendiri.
Perbedaan dalam jumlah, ditunjukkan
para produsen lebih suka memproduksi dan menjual dalam jumlah yang besar,
sedangkan konsumen lebih suka membeli dan mengkonsumsi dalam jumlah yang kecil.
Perbedaan dalam keragaman,
ditunjukkan para produsen mengkhususkan diri di dalam menghasilkan sejumlah
barang dan jasa yang terbatas ragamnya, sedangkan konsumen membutuhkan
keragaman yang luas.
Dengan memperhatikan hal-hal yang
dikemukakan diatas, maka diperlukan suatu sistem sebagai suatu pendekatan untuk
mengatasi jarak dan perbedaan itu, agar semua fungsi pemasaran yang universal
dapat berjalan untuk memenuhi perannya kedalam aktivitas pembelian , penjualan,
pengangkutan, penyimpanan, pembakuan, pembagian menurut mutu (grading),
pembelanjaan, pengambil resiko dan informasi pasar. Jadi pendekatan sistem
disini memperlihatkan kedalam suatu fungsi pemasaran yang bersifat makro dalam merumuskan
suatu konsep pemasaran yang berhasil dengan sistem :
Sistem tersebut dapat dijelaskan
secara singkat sebagai berikut :
KEPUASAN PEMBELI, adalah suatu
pendekatan dalam kerangka merumuskan konsep pemasaran yang bertolak dari
keinginantahuan, apakah yang sebenarnya yang dibeli oleh pelanggan, pada saat
mereka melakukan bisnis dengan kita ? Jawabannya terletak kedalam dua hal yaitu
pertama satu rasa senang dan puas, kedua pemecahan atas masalah, oleh karena
itu diperlukan organisasi yang sadar pelanggan untuk memenangkan dan
memeliharanya.
PEMASARAN MAKRO, adalah merupakan
proses sosial yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari suatu
perekonomian dari produsen ke konsumen dengan cara yang seefektif mungkin dalam
menyesuaikan penawaran dan permintaan dan mencapai tujuan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. Inilah peran-peran dalam fungsi pemasaran yang bersifat
universal untuk diketahui keberadaannya karena setiap masyarakat memerlukan
suatu sistem ekonomi dan bagaimana keputusan-keputusan ekonomi dibuat serta
kebebas-an memilih maksimum oleh konsumen.
PEMASARAN MIKRO, adalah pemahaman
atas konsep pemasaran terhadap keberhasilan masa depan yang ditopang dengan
pondasi yang kita sebut dengan 1) orientasi pasar, 2) jumlah penjualan yang
dapat menguntungkan, 3) koordinasi dari kegiatan pemasaran. Sejalan dengan
pelaksanaannya dapat membawa pengaruh tiga perubahan yang berhubungan dengan 1)
perubahan dalam sikap mana-jemen, 2) perubahan dalam struktur organisasi, 3)
perubahan dalam metode-metode dan prosedur manajemen.
SIM PEMASARAN, adalah sesuatu yang
mempengaruhi, berkelanjutan, struktur orientasi masa depan dari manusia,
peralatan, dan disain prosedur-prosedur untuk menghasilkan dan proses satu
aliran informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajerial dalam suatu
program pemasaran organisasi yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan pasar,
produk, harga, promosi, pemasaran dalam bidang khusus, perencanaan dan evaluasi
atas usaha pemasaran.
MEMENANGKAN DAN MEMELIHARA PELANGGAN
:
Pengetahuan dan keterampilan yang
mendukung keinginan setiap anggota organisasi untuk memainkan peran dalam
memenangkan dan memelihara pelanggan ditentukan oleh adanya pelayanan yang
berkualitas terhadap pelanggan. Sukses untuk melaksanakan pencapaian tujuan dalam
mewujudkan pelanggan seumur hidup diperlukan langkah secara berkelanjutan yang
terkait dengan aktivitas meme-nangkan dan memelihara pelanggan itu sendiri,
oleh karena itu di-perlukan pemahaman atas hal-hal : 1) Setiap pegawai didorong
untuk memahami makna yang sangat mendasar mengenai pelayanan ; 2) Setiap
pegawai apapun perannya harus dapat memberikan konstribusinya dalam menanggapi
keluhan pelanggan ; 3) Adanya sistem ganjar yang dapat mendorong bagi setiap
pegawai yang dapat memberikan pelayanan yang prima.
Langkah pertama, menyangkut
kemampuan untuk menangkap hal-hal yang berkaitan dengan persepsi pelanggan
terhadap kualitas pelayanan adalah perbedaan anatara apa yang mereka peroleh
dan apa yang mereka harapkan. Oleh karena itu diperlukan langkah yang terkait
dengan kemampuan membangun citra pelayanan yang berkuali-tas di pikiran setiap
pelanggan dengan : 1) merumuskan profil pe-langgan dengan kejelasan atas segmen
pasar yang dilayani ; 2) apapun bisnis anda haruslah dipandang dengan kaca mata
pelanggan ; 3) memiliki sikap berhati-hati artinya tidak memberikan harapan
yang tidak realistis dengan kemampuan ; 4) timbulkan image dapat memecahkan
masalah pelanggan sebagai peluang dalam memeberikan kualitas pelayanan ; 5)
pupuklah hubungan yang harmonis dengan pelanggan sebagai suatu hubungan yang
khusus ; 6) memelihara hubungan dengan memberikan informasi seluas mungkin dan
bermanfaat bagi mereka.
Langkah kedua, agar setiap orang
dapat memberikan konstribusinya, maka mereka memulai dengan pertanyaan yang
dapat menggugah pikirannya seperti “apakah kebutuhan yang belum terpenuhi itu ?
” Sejalan dengan timbulnya pemikiran tersebut, maka mereka akan melakukan yang
diharapkan dapat dilakukan : 1) Usahakanlah agar selalu terlebih dulu
mendifinisikan pasar, ketimbang mendifinisikan bakat dan kekuatan organisasi
anda ; 2) ajukanlah pertanyaan kepada pelanggan anda atau calon (apakah
kebutuhan yang belum terpenuhi itu) ; 3) ciptakan produk atau jasa baru atau
modikasi dari yang lama ; 4) untuk menciptakan yang baru, kumpulkanlah berbagai
gagasan apa saja ; 5) cermatilah kecenderungan yang terjadi ; 6) lihatlah
sekitar sebelum melompat ; 7) sekali anda membuat keputusan, bergeraklah maju ;
bersiap-siaplah untuk
menghadapi tantangan bila suatu gagasan baru tidak dapat diterapkan.
Lngkah ketiga, rumuskanlah secara
jelas yang berkaitan dengan bagaimana sistem penghargaan itu diberikan agar
tercipta daya dorong untuk memotivasi setiap orang dalam menghadapi pelanggan
dengan 1) perlu mendapatkan perhatian terhadap hal-hal yang dihargai untuk
peran yang dikerjakan orang seperti orang yang berperan langsung berhadapan
dengan pembeli ; 2) bagaimana caranya agar tetap memperhatikan pelanggan yaitu
dengan adanya kejelasan sistem pengukuran penampilan pelayanan dan pimpinan
bertanggung jawab hal tersebut ; 3) rumuskan rencana tindakan untuk a)
perlakukanlah pelanggan seperti mitra seumur hidup, b) mintalah gagasan
peningkatan kualitas dari semua karyawan, c) ciptakanlah satu strategi
pelayanan, d) pilihlah karyawan garis depan dengan hati-hati dan latihlah
mereka, e) tetapkanlah sasaran-sasaran kualitas pelayanan dan penghargaan yang
hendak anda berikan, f) belajarlah diluar ling-kungan kerja anda dan kenalilah
apa yang terjadi diluar, g) jagalah perilaku untuk tidak cepat puas dan selalu
bersikap sabar.
PERNYATAAN EFEKTIF DALAM KEPUASAN
PEMBELI :
DARI SISI KETERAMPILAN KOMUNIKATIF
” Unggul di dalam komunikasi yang
efektif dan positip.
” Berkomunikasi dengan terbuka penuh semangat dan efektif.
” Berkomunikasi dengan jelas dan ringkas.
” Berkomunikasi dengan keyakinan dan kepercayaan.
” Mengkomunikasikasikan harapan2 tinggi.
” Meningkatkan keefektifan komunikasi dan interaksi dengan orang lain.
” Menyediakan satu suasana yang menghasilkan rangsangan dan saling menukar ide-ide.
” Unggul di dalam komunikasi antar perorangan.
” Unggul didalam berkomunikasi dengan individu dan kelompok-kelompok kecil.
” Melaksanakan pertemuan2 yang meraih hasil.
” Merupakan seorang partispan pertemuan yang mahir.
” Membuat satu dampak kuat di pertemuan-pertemuan.
” Memperagakan prosedur2 dan teknik2 panitia yang kuat.
” Unggul di dalam antar aksi dan antar komunikasi.
” Memperlihatkan keterampilan2 negosiasi yang sehat.
” Mengkomunikasikan sasaran2 dan pengaruh ide dan konsep secara efektif.
” Mengkomunikasikan keputusan2 manajemen dengan efektif untuk meraih pengertian dan persetujuan.
” Berkomunikasi keatas, bawah dan samping secara efektif.
” Berkomunikasi secara efektif horizontal dan vertical.
” Mengembangkan dan memelihara komunikasi dua arah.
” Terus memberitahukan departemen mengenai perkembangan2 yang mempengaruhi fungsi mereka.
” Berkomunikasi dengan keyakinan pada atasan, sebaya dan bawahan.
” Berkomunikasi dengan rekan2 secara efektif.
” Memanfaatkan seluruh saluran komunikasi secara optimal.
” Memperlihatkan pertimbangan baik di dalam menyeleksi mode komunikasi yang benar.
” Mengetahui kapan meliput topik2 dengan surat atau telepon.
” Memanfaatkan secara tepat komunikasi formal vs informal.
” Mendorong semangat komunikasi terbuka untuk meraih pengertian bersama.
” Memperlihatkan kemampuan untuk berkomunikasi dan melaksanakan .
” Merupakan seorang komunikator yang kompeten.
” Mnanyakan pertanyaan2 yang tajam.
” Menghindar tanggapan2 yang tidak produktip.
” Menghindar gangguan komunikasi.
” Membuat kesan2 terbaik di semua situasi.
” Memperlihatkan teknik dan etika menelpon yang benar.
” Memanfaatkan pesawat telepon dan mesin fax secara efektif.
” Menjelaskan dan memahami secara efektif kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur organisasi.
” Menterjemahkan informasi2 rumit secara efektif kedalam istilah umum.
” Mengorganisir ide-ide secara efektif bagi persentasi2 dan kesepakatan yang logis.
” Tanggap cepat terhadap komunikasi lisan dan tulisan.
” Unggul di dalam komunikasi lisan dan non-lisan.
” Menggunakan bahasa lisan dan tulisan yang benar.
” Menguasai satu perbendaraan yang kuat.
” Memperagakan ketegasan yang produktif.
” Tegas tanpa berlaku agresif berlebihan.
” Menyampaikan kesan yang mencerminkan kebaikan diatas humas organisasi.
” Unggul di dalam menangani masyarakat.
” Memanfaatkan keterampilan komunikasi untuk mendukung citra organisasi.
” Mempromosikan kebijakan organisasi, kualitas produk dan repu-tasinya.
” Mempertunjukkan dan menyampaikan satu citra organisasi yang menyenangkan.
” Berkomunikasi dengan terbuka penuh semangat dan efektif.
” Berkomunikasi dengan jelas dan ringkas.
” Berkomunikasi dengan keyakinan dan kepercayaan.
” Mengkomunikasikasikan harapan2 tinggi.
” Meningkatkan keefektifan komunikasi dan interaksi dengan orang lain.
” Menyediakan satu suasana yang menghasilkan rangsangan dan saling menukar ide-ide.
” Unggul di dalam komunikasi antar perorangan.
” Unggul didalam berkomunikasi dengan individu dan kelompok-kelompok kecil.
” Melaksanakan pertemuan2 yang meraih hasil.
” Merupakan seorang partispan pertemuan yang mahir.
” Membuat satu dampak kuat di pertemuan-pertemuan.
” Memperagakan prosedur2 dan teknik2 panitia yang kuat.
” Unggul di dalam antar aksi dan antar komunikasi.
” Memperlihatkan keterampilan2 negosiasi yang sehat.
” Mengkomunikasikan sasaran2 dan pengaruh ide dan konsep secara efektif.
” Mengkomunikasikan keputusan2 manajemen dengan efektif untuk meraih pengertian dan persetujuan.
” Berkomunikasi keatas, bawah dan samping secara efektif.
” Berkomunikasi secara efektif horizontal dan vertical.
” Mengembangkan dan memelihara komunikasi dua arah.
” Terus memberitahukan departemen mengenai perkembangan2 yang mempengaruhi fungsi mereka.
” Berkomunikasi dengan keyakinan pada atasan, sebaya dan bawahan.
” Berkomunikasi dengan rekan2 secara efektif.
” Memanfaatkan seluruh saluran komunikasi secara optimal.
” Memperlihatkan pertimbangan baik di dalam menyeleksi mode komunikasi yang benar.
” Mengetahui kapan meliput topik2 dengan surat atau telepon.
” Memanfaatkan secara tepat komunikasi formal vs informal.
” Mendorong semangat komunikasi terbuka untuk meraih pengertian bersama.
” Memperlihatkan kemampuan untuk berkomunikasi dan melaksanakan .
” Merupakan seorang komunikator yang kompeten.
” Mnanyakan pertanyaan2 yang tajam.
” Menghindar tanggapan2 yang tidak produktip.
” Menghindar gangguan komunikasi.
” Membuat kesan2 terbaik di semua situasi.
” Memperlihatkan teknik dan etika menelpon yang benar.
” Memanfaatkan pesawat telepon dan mesin fax secara efektif.
” Menjelaskan dan memahami secara efektif kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur organisasi.
” Menterjemahkan informasi2 rumit secara efektif kedalam istilah umum.
” Mengorganisir ide-ide secara efektif bagi persentasi2 dan kesepakatan yang logis.
” Tanggap cepat terhadap komunikasi lisan dan tulisan.
” Unggul di dalam komunikasi lisan dan non-lisan.
” Menggunakan bahasa lisan dan tulisan yang benar.
” Menguasai satu perbendaraan yang kuat.
” Memperagakan ketegasan yang produktif.
” Tegas tanpa berlaku agresif berlebihan.
” Menyampaikan kesan yang mencerminkan kebaikan diatas humas organisasi.
” Unggul di dalam menangani masyarakat.
” Memanfaatkan keterampilan komunikasi untuk mendukung citra organisasi.
” Mempromosikan kebijakan organisasi, kualitas produk dan repu-tasinya.
” Mempertunjukkan dan menyampaikan satu citra organisasi yang menyenangkan.
DARI SISI INISIATIP
” Membuktikan tingkat tinggi
inisiatip.
” Bijaksana di dalam melaksanakan tugas tanpa arah.
” Unggul di dalam pengarahan diri dan pelengkahan diri.
” Membuktikan kemampuan untuk berpikir sepanjang jalur-jalur asala yang membangun.
” Merupakan seorang pencari solusi.
” Memulai solusi-solusi secara efektif.
” Membuat saran-saran yang praktis.
” Memperagakan perusahaan yang mandiri.
” Waspada terhadap peluang2, teknik2 dan pendekatan baru.
” Merebut semua peluang-peluang.
” Menjelajahi peluang-peluang baru.
” Menangkap semua peluang-peluang.
” Menciptakan dan menginovasikan metode2 dan prosedur baru dan unik.
” Menerapkan konsep2 dan teknik2 baru secara efetif.
” Menemukan jalan yang baru dan lebih baik untuk melaksanakan pekerjaan secara kontinyu.
” Sangat aktip dan ingin tahu untuk mencoba pendekatan2 baru.
” Memperagakan ketangkasan di dalam mengantisipasi dan meng-hadapi situasi yang tidak diharapkan.
” Menyediakan peluang2 untuk inisiatip.
” Mengumpulkan dn menyediakan data sebelum dibutuhkan.
” Merencanakan dan mengorganisir dengan dan tanpa pertolongan.
” Bertindak tanpa ter-buru2 atau hambatan yang tidak semestinya.
” Mengerjakan hal2 tanpa diberitahu.
” Mengemban kualitas untuk mengetahui apa2 yang dilakukan.
” Bertanggung jawab bila instruksi rinci tak ada.
” Membutuhkan pengawasan yang minim.
” Bijaksana di dalam melaksanakan tugas tanpa arah.
” Unggul di dalam pengarahan diri dan pelengkahan diri.
” Membuktikan kemampuan untuk berpikir sepanjang jalur-jalur asala yang membangun.
” Merupakan seorang pencari solusi.
” Memulai solusi-solusi secara efektif.
” Membuat saran-saran yang praktis.
” Memperagakan perusahaan yang mandiri.
” Waspada terhadap peluang2, teknik2 dan pendekatan baru.
” Merebut semua peluang-peluang.
” Menjelajahi peluang-peluang baru.
” Menangkap semua peluang-peluang.
” Menciptakan dan menginovasikan metode2 dan prosedur baru dan unik.
” Menerapkan konsep2 dan teknik2 baru secara efetif.
” Menemukan jalan yang baru dan lebih baik untuk melaksanakan pekerjaan secara kontinyu.
” Sangat aktip dan ingin tahu untuk mencoba pendekatan2 baru.
” Memperagakan ketangkasan di dalam mengantisipasi dan meng-hadapi situasi yang tidak diharapkan.
” Menyediakan peluang2 untuk inisiatip.
” Mengumpulkan dn menyediakan data sebelum dibutuhkan.
” Merencanakan dan mengorganisir dengan dan tanpa pertolongan.
” Bertindak tanpa ter-buru2 atau hambatan yang tidak semestinya.
” Mengerjakan hal2 tanpa diberitahu.
” Mengemban kualitas untuk mengetahui apa2 yang dilakukan.
” Bertanggung jawab bila instruksi rinci tak ada.
” Membutuhkan pengawasan yang minim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar